Jumat, 19 Agustus 2011

Buku: BEROBAT KEPADA ALLAH - (BUKU HERBAL)

Buku: BEROBAT KEPADA ALLAH - (BUKU HERBAL)


BEROBAT KEPADA ALLAH

Sehat, adalah modal untuk bisa merasakan dan meraih nikmat dunia, sebagaimana iman adalah modal untuk meraih nikmat akhirat. Tanpa kesehatan sulit rasanya bisa merasakan kenikmatan yang lain di dunia ini. Sedangkan iman menjadi harga mati untuk bisa merasakan nikmat di akhirat nanti. Karena itu, ketika mengalami sakit, berbagai usaha ditempuh manusia untuk sembuh dan kembali merasakan nikmatnya sehat konsultasi dengan dokter, mengonsumsi berbagai jenis obat, bahkan ada yang menempuh cara-cara yang dilarang syariat dan bertentangan dengan akal sehat.
Sakit bagi sebagian –kalau tida bisa dikatakan kebanyakan- orang dipandang hanya musibah yang sama sekali tidak menjajikan kebaikan, walhasil reaksi yang timbul pertamakali adalah bersedih dan atau bahkan merasa kesal. Sikap mental itulah yang oleh penulis dijadikan titik start buku ini. Penulis berusaha mengubah paradima pembaca mengenai sakit, bahwa sakit bukan saja sebagai ujian, tetapi juga bisa menjadi ladang kebaikan, tergantung pada bagiamana kita menyikapinya. Muaranya adalah agar kita berpikir positif. Sebab, dari cara pandang yang postif itulah sakit berbuah kebaikan, sehingga hati tidak kehilangan harapan.
Berbicara tentang obat dan sembuh. Proses untuk sembuh bukanlah semata-mata proses alamiah, akan tetapi juga Ilahiyah. Karena pada hakikatnya sakit dan sembuh berasal dari Allah. Pada bagian ini penulis menyajikan konsep Thibbunnabawi yang berupa resep pengobatan alamiah sebagai sunnah kauniyah, juga syar`iyah. Disebut syar`iyah karena pengobatan jenis ini mengacu pada sabda Nabi Shalallahu`alaihiwasallam. Pengobatan dengan bekam, madu, air, talbinah, kurma ajwa, habbat sauda dan lain-lain adalah sebagian contohnya.
Pada kenyataannya banyak orang yang sudah menempuh berbagai jenis pengobatan, dari yang medis hingga laternatif, namun tidak kunjung membuahkan hasil. Nah, barangkali cara yang satu ini termasuk cara pengobatan yang jarang ditempuh. Cara ini memang secara kauny/hukum alam tidak memiliki hubungan sebab akibat yang bisa dipelajari secara medis. Itulah pengobatan dengan doa-doa yang dalam banyak hadits diajarkan Nabi Shalallahu`alaihiwasallam sebagai obat. Tidak populer memang, tapi bukankah sakit dan sembuh itu dari Allah. Mengapa kita minta saja kepada-Nya agar menyembuhkan kita. Toh kita tidak perlu mengeluarkan biaya untuk berdoa.
Kemudian, agar sakit tidak berbuah kerugian dunia dan akhirat, harus ada upaya agar proses menuju sembuh agar hasil akhirnya adalah kebaikan. Maka ada adab yang semesti diperhatikan oleh setiap muslim saat sakit, baik yang berkenaan dengan adab kepada Allah, adab diri sendiri, maupun penyakit yang diderita. Untuk itu penulis nampaknya merasa perlu menjelaskan rambu-rambu syariat berkaitan dengan adab, dan tatacara ibadah bagi orang yang sedang sakit mulai tatacara bersuci, shalat, shaum, hingga tatacara ibadah haji. Sebab, adalah sangat tidak lazim jika disatu sisi kita berharap kuntuk segera sembuh dari sakit, akan tetapi di sisi yang lain kita mengabaikan perintah Allah yang Maha menyembuhkan.
Pada bagian akhir buku penulis menyajikan tentang bagaimana kita bisa menata hati disaat sakit. Bahwa sakit adalah tarbiyah Allah, bagaimana memaknai ujian, membentuk kesabaran, menghadirkan sikap ridha, kepasrahan diri, hingga rahasia bila doa untuk sembuh belum terkabulkan.

Penulis : Muhammad bin Husain Ali Ya`qub
Tebal : 196 hal (14 x 20,5 cm)

Harga : Rp.38.000,-
Berat Produk : 200 gram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar